METODE EXTREME PROGRAMMING (XP)

 METODE EXTREME PROGRAMMING (XP)

    Extreme Programming adalah suatu model yang termasuk dalam pendekatan agile yang diperkenalkan oleh Kent Back. Menurut penjelasannya, definisi XP adalah sebagai berikut: “Extreme Programming (XP) adalah metode pengembangan software yang cepat, efisien, beresiko rendah, fleksibel, terprediksi, scientific, dan menyenangkan.“. Model ini cenderung menggunakan pendekatan Object-Oriented. Tahapan-tahapan yang harus dilalui antara lain: Planning, Design, Coding, dan Testing. Sasaran Extreme Programming adalah tim yang dibentuk berukuran antara kecil sampai medium saja, tidak perlu menggunakan sebuah tim yang besar. Hal ini dimaksudkan untuk menghadapi requirements yang tidak jelas maupun terjadinya perubahan-perubahan requirements yang sangat cepat. Extreme Programming merupakan agile methods yang paling banyak digunakan dan menjadi sebuah pendekatan yang sangat terkenal.

          Seperti yang telah dijelaskan tadi, terdapat empat tahapan yang harus dikerjakan pada metode extreme programming (XP) yaitu:

1. Planning (Perencanaan)

          Tahapan ini merupakan langkah awal dalam pembangunan sistem dimana dalam tahapan ini dilakukan beberapa kegiatan perencanaan yaitu, identifikasi permasalahan, menganalisa kebutuhan sampai dengan penetapan jadwal pelaksanaan pembangunan sistem.

2. Design (Perancangan)

          Tahapan berikutnya adalah perancangan dimana pada tahapan ini dilakukan kegiatan pemodelan yang dimulai dari pemodelan sistem, pemodelan arsitektur sampai dengan pemodelan basis data. 

3. Coding (Pengkodean)

          Tahapan ini merupakan kegiatan penerapan pemodelan yang sudah dibuat kedalam bentuk user inteface dengan menggunakan bahasa pemrograman. 

4. Testing (Pengujian)

          Setelah tahapan pengkodean selesai, kemudian dilakukan tahapan pengujian sistem untuk mengetahui kesalahan apa saja yang timbul saat aplikasi sedang berjalan serta mengetahui apakah sistem yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. 

          Dalam metode Extreme Programing ini, saya menggunakan salah satu jurnal yang membahas tentang penggunaan metode Extreme Programing dalam pengembangan sistem adalah jurnal dari Nia Oktaviani dan Hutrianto dengan judul extreme programming sebagai metode pengembangan e-keuangan pada pondok pesantren qodratullah. Penjelasan selengkapnya, sebagai berikut :

Judul : Extreme Programming Sebagai Metode Pengembangan E-Keuangan Pada Pondok Pesantren Qodratullah

Oleh : Nia Oktaviani dan Hutrianto

 

Hasil dan Pembahasan

1. Perencanaan

    Fase perencanaan memfokuskan pada perencanaan pembuatan e-keuangan, dimana perencanaan yang dilakukan berdasarkan jadwal kegiatan penelitian. Selain itu juga dalam melakukan perencanaan dilakukan pengumpulan kebutuhan e-keuangan berdasarkan keadaan yang ada pada Pondok Pesantren Qodratullah (PPQ). Dari hasil kebutuhan tersebut dapat penulis uraikan kebutuhan untuk e-keuangan tersebut sebagai berikut:

1) E-keuangan dapat mengelola data wali santri dan santri yang akan melakukan pembayaran SPP.

2) E-Keungan dapat mengelola pembayaran SPP baik multi bulan maupun satu bulan.

3) E-keuangan dapat menampilkan laporan keuangan baik berdasarkan harian dan bulanan.

4) E-keuangan dapat memberikan laporan data santri yang menunggak pembayaran SPP

 

2. Perancangan

          Fase perancangan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk merancangan baik perancangan hasil analisis maupun perancangan antarmuka pengguna.

a. Hasil Analisis :

          Untuk mengembangkan sistem perangkat lunak e-keuangan maka sebagai langkah awal akan dilakukan analisis terhadap kebutuhan perangkat lunak sesuai dengan tahapan metode pengembangan extrame programming. Analisis yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan perangkat lunak yang akan dibuat, dimana hasil yang diperoleh digambarkan dalam bentuk diagram, yaitu use case diagram dan activity diagram.

- Use Case Diagram

- Activity Diagram



3. Pengkodean

    Penulisan coding (pengkodean) menggunakan bahasa pemrograman PHP dan My SQL sebagai databasenya.

 

4. Testing

          Pengujian perangkat lunak dilakukan dengan metode pengujian black box testing, pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berjalan dengan baik atau tidak.Dalam melakukan pengujian penulis membuat rencana pengujian sebagai acuan dalam melakukan pengujian.

          Ada kasus yang saya miliki, saya ingin membuat sistem informasi laporan penjualan baju dengan menggunakan metode Extreme Programing dengan tahap-tahap pengerjaan sesuai dengan jurnal oleh Nia Oktaviani dan Hutrianto. Perencanaan pembuatan sistem informasi laporan pejualan baju berbasis aplikasi sebagai berikut:

Judul: Sistem Laporan Penjualan Tas Berbasis Aplikasi dengan Metode Extreme Programing

Oleh: Aulia Intan Nuraini (20120036)

Hasil dan Pembahasan

1. Perencanaan

Analisa Kebutuhan pengguna

a. Administrator

- Admin dapat mengelola data pelanggan

- Admin dapat mengakses menu transaksi

- Admin dapat mengelola laporan penjualan

- Admin dapat mengubah tampilan menu

- Admin dapat melihat laporan ketersediaan barang

b. Pemilik toko

- Pemilik Toko dapat Mengatur akun admin 

- Pemilik Toko dapat mengakses menu transaksi

- Pemilik Toko dapat mengelola menu jurnal penjualan

- Pemilik Toko dapat melihat laporan penjualan

- Pemilik Toko dapat melihat laporan ketersediaan/stok barang

- Pemilik Toko dapat mengubah tampilan menu

- Pemilik Toko dapat mengelola menu data pelanggan.


2. Perancangan

A. Use Case

- Use Case Admin


- Use Case Pemilik Toko



B. Tampilan Aplikasi/Sistem




3. Pengkodean

          Pada bagian pengkodean ini, saya menggunakan bahasa pemrograman PHP dan My SQL sebagai databasenya.

 

4. Testing

    Pada pengujian sistem ini, saya menggunakan metode black box yaitu pengujian yang dilakukan pada tampilan program apakah program dapat berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan.


Dibuat Oleh :

Aulia Intan Nuraini (20120036)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

ELISITASI KEBUTUHAN

METODE WATERFALL